Sunday 11 August 2013

Idul Fitri, Kemenangannya Umat Islam


Idul fitri merupakan hari bahagia, suci, dan kemenangan bagi umat Islam. Bahagia karena pada saat itu seluruh sanak saudara dapat kembali bertemu bagi mereka yang hidup berjauhan (baik secara jarak atau hati). Disebut suci karena pada hari raya Idul Fitri kita diibaratkan seorang bayi yang baru saja lahir. Yang masih polos, belum ternodai oleh secuil dosa pun. Dan yang terakhir Idul Fitri merupakan kemenangan karena setelah sebulan lamanya umat Islam memerangi hawa nafsunya untuk tidak melakukan apa yang dilarang selama Ramadhan. Semua yang halal menjadi haram di siang hari di bulan Ramadhan. Dan bagi siapa saja yang berhasil melewati cobaan itu maka insyaAllah syurga jaminannya. Aamiin.


Kegembiraan pada Idul Fitri tidak harus diidentikkan dengan perilaku yang berlebihan, hura-hura, apalagi sampai maksiat. Sungguh sangat merugi apabila kita selama Ramadhan mencoba dekat dengan Sang Khalik tetapi saat hari kemenangannya kita justru berbuat durhaka terhadapNya. Yang mencoba bertaqwa saja dikatakan merugi apalagi bagi kita yang melewati Ramadhan dengan biasa-biasa saja. Tanpa puasa, shalat tarawih, shalat qiyamul lail, sedekah, dan hal lain yang dianjurkan saat Ramadhan.

Rasulullah SAW pernah bersabda: "banyak yang berpuasa di bulan Ramadhan dan tidak ada yang ia dapatkan kecuali hanya lapar dan haus saja"

Terdapat 2 nikmat yang dapat dinikmati secara lahiriah yang diberikan Allah kepada kaum Muslim saat Ramadhan. Pertama nikmat saat berbuka puasa. Karena berhasil melewati satu hari dari semua 'pantangan' yang diberikan. Walau berbuka dengan sederhana misal hanya dengan seteguk air teh dan sebiji kurma, hal itu akan menjadi sangat nikmat apabila kita mensyukurinya dan apalagi dalam sehari itu kita telah berbuat kebajikan dan menghindari perbuatan dosa.


Dan yang kedua nikmat saat Idul Fitri. Kita merayakan kemenangan dari memerangi hawa nafsu. Dan hawa nafsu merupakan musuh manusia terbesar.

Diriwayatkan, ketika Rasulullah dan para sahabat baru pulang dari salah satu perang besar, beliau berkata :"Kita baru saja melakukan suatu jihad kecil dan akan menghadapi jihad yang besar dan berat". Para sahabat heran, karena mereka menyangka baru saja mereka melakukan perang yang sangat berat dan meminta banyak pengorbanan, lantas bertanya "Jihad apakah lagi ya Rasulullah ?". Jawab Rasulullah : "Puasa, yaitu jihad memerangi hawa nafsu".

Terus dalam merayakan Idul Fitri apakah harus dengan membeli yang serba baru? baju baru, sepatu baru, dan hal lain yang berbau baru? Tentunya enggak! Karena yang dimaksud baru di sini adalah ke-baru-an hati kita untuk menghadapi bulan-bulan selanjutnya setelah meninggalkan Ramadhan. Yang halal diharamkan saat Ramadhan melatih kita untuk tidak berlebihan terhadap sesuatu. Diharapkan di luar bulan Ramadhan kaum muslim untuk tetap istiqamah dalam menjalani ibadah. Tetap menunggu kedatangan azan maghrib. Tetap terjaga di larut malam untuk menjumpai Sang Kekasih dengan qiyamul lailnya. Semoga kita termasuk ke dalam golongan orang-orang tersebut. Aamiin.
Lantas apa yang ingin Mas Sendall sampaikan di posting ini? Yak, gak lain gak bukan adalah permohonan maaf sebesar-besarnya kepada teman-teman, pembaca blog Tapak Hidup, dan semuuuaa bagi yang kenal dengan Mas Sendall.

Taqabalallahu minna wa minkum ! Semoga Allah menerima amalanku serta amalanmu! Aamiin.

No comments:

Post a Comment

Komentar yang baik untuk perubahan yang lebih baik